Thursday, July 16, 2015

Agen Poker - Jumlah Mudik Kali Ini Menurun Dari Tahun Sebelumnya


Agen Poker - Arus mudik tahun ini rupanya tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya. Memang berjubelnya kendaraan di beberapa titik jalan provinsi masih terjadi. Namun, jumlahnya menurun daripada arus mudik 2014.

Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kementerian Perhubungan Eddi mengatakan, arus mudik tahun ini memang lebih lancar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu dilihat dari realisasi total penumpang semua moda pada periode H-7 hingga H-3 Rabu (15/7). Tahun ini pihaknya mencatat terdapat total 5,7 juta penumpang. Itu turun 5 persen dari realisasi penumpang tahun lalu yang mencapai 6 juta penumpang.

’’Secara logika, seharusnya arus mudik setiap tahun bertambah dengan perkembangan populasi. Tapi, realisasi sementara malah lebih kecil dibandingkan tahun lalu,’’ jelasnya kepada Jawa Pos kemarin (15/7).

Dari semua moda, lanjut dia, hanya moda udara yang meningkat 8 persen. Hal itu digenjot penambahan penumpang penerbangan domestik yang mencapai 1,1 juta atau 12 persen daripada capaian tahun lalu. Pemudik via moda bus malah turun 16 persen.

’’Mungkin karena program mudik bareng terus meningkat. Dari Kementerian Perhubungan saja mengangkut 6.600 penumpang,’’ jelasnya.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa total pemudik pasti naik. Menurut dia, data memang belum menunjukkan peningkatan karena arus puncak baru terjadi H-2 dan H-1 Lebaran (hari ini dan besok). Hal tersebut disebabkan jatah cuti bersama para pegawai negeri sipil (PNS) dan beberapa pegawai perusahaan ditetapkan pada H-1.

’’Sebagian besar berencana pulang malam ini (tadi malam 15/7). Kalau tidak, besok (hari ini 16/7). Jadi, arus mudik pasti meningkat. Hanya, kenaikan itu diperkirakan tidak sebesar tahun lalu yang bertambah 20,2 juta penumpang dalam periode arus mudik,’’ imbuhnya.

Dia menjelaskan, salah satu penyebab lancarnya arus mudik adalah jalur-jalur alternatif yang disiapkan kali ini. Salah satunya primadona jalur mudik dari Jakarta, yakni tol Cikopo-Palimanan. ’’Menurut laporan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), 40 persen volume kendaraan sudah terserap ke berbagai jalur alternatif,’’ terangnya.

Selain itu, jatuhnya hari raya pada Juli ini menjadi penentu menurunnya jumlah pemudik pada 16 hari arus mudik. Bulan tersebut merupakan libur akademis yang membuat para siswa dan tenaga pengajar bebas untuk pulang kampung sebelum H-7. ’’Dengan kondisi ini, arus lebih merata. Kami juga mempersiapkan penambahan kapasitas mulai H-9 sampai H+15 karena libur sekolah panjang ini,’’ ujarnya.

Terkait arus mudik, Kemenhub mulai melihat lonjakan kendaraan pada H-2 Lebaran. Titik-titik kepadatan muncul secara merata di berbagai daerah. Meski demikian, itu terjadi hanya pada waktu tertentu.

Berdasar data di Kemenhub yang dilansir pada pukul 16.00 kemarin, kepadatan kendaraan menjelang Lebaran tidak seperti 2014. ’’Kepadatan terjadi secara merata, baik jalur tengah, utara, maupun selatan,’’ jelas Ketua Harian Posko Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Etty Hartiyanti kepada Jawa Pos.

Berdasar pantauan RTMC Kemenhub, arus kendaraan mulai padat merayap pada pagi dan sore. Misalnya, antrean panjang di pintu masuk tol Cipali dan Cikampek. Pada pagi, antrean panjang di pintu tol Cipali bisa mencapai 10 km. Rata-rata kecepatan 5–10 km/jam. Keadaan di jalur tol masih ramai lancar meski di daerah Palimanan dan Mundu lalu lintas tersendat. Kepadatan itu hanya terjadi pad pagi dan sore.

Sama halnya dengan kondisi pintu masuk tol Jakarta–Cikampek yang mulai mengalami antrean kendaraan. Walaupun tidak separah Cipali, rata-rata kecepatan 20–30 km/jam. Kepadatan ruas jalan tol itu dimulai menjelang sore pada pukul 15.00.

Ada beberapa titik kemacetan yang perlu diwaspadai para pemudik. Yakni, jalur Pantura, Cirebon, Palimanan, Brebes, dan Pekalongan. Jalur selatan daerah Nagrek, Bandung, dan Kebumen.

’’Jalur selatan masih terbilang sepi dibandingkan jalur pantura,’’ jelas pemantau RTTMC Kemenhub Melisa Anggraini.

Pada pintu keluar tol Brebes, Jawa Tengah, terjadi penumpukan arus kendaraan sejak pagi. Kendaraan roda dua dan empat mendominasi jalan raya. Etty menyebutkan, itu membuat lajur kendaraan dari dua menjadi tiga. Kecepatannya pun rata-rata 10–15 km/ jam.

Berdasar pantauan di lapangan, kepadatan tersebut terus meningkat. ’’Posko penjagaan siap siaga untuk melakukan penanganan,’’ jelasnya.

Untuk jalur selatan, daerah Nagrek, Cicalengka, terpantau terus mengalami kepadatan sejak H-2. Alternatif one way juga terus dilakukan untuk mengurai kemacetan di titik tersebut. Pada pagi, terpantau kecepatan rata-rata 5–10 km/jam. Pada pukul 16.00, arus kendaraan ramai lancar dengan rata-rata kecepatan 30–40 km/jam.

Di sisi lain, pada H-2 Lebaran, volume kendaraan naik hingga 20 persen. Yakni, 285.062 kendaraan. Kendaraan roda dua masih mendominasi dengan kenaikan hingga 48 persen daripada tahun lalu.

Meski demikian, angka kecelakaan lalu lintas turun hingga 64 persen. Hal itu disebabkan kesadaran masyarakat akan keamanan untuk diri sendiri semakin tinggi. ’’Berdasar pantauan, kebanyakan adalah kecelakaan roda empat,’’ jelas Pelaksana Harian Posko Korlantas Polri Kompol Kunto Hartono.

Bukan hanya itu, antisipasi mudik Lebaran juga dimulai sejak H-15 sehingga pemantauan lebih kondusif. ’’Program mudik gratis juga menjadi solusi. Sehingga, pemudik bisa membawa motor mereka melalui kapal laut misalnya,’’ imbuhnya. Berdasar pantauan di tol Cipali dan Cikampek, banyak pemudik yang membawa motor di atas pikap.

Berbeda halnya untuk moda transportasi kapal laut. Pada H-2 Lebaran, pelabuhan sangatlah lengang. Hal tersebut disebabkan arus mudik dimulai sejak H-8. ’’Sekolah kan libur lebih awal,” jelas Ketua Posko Harian Direktorat Jenderal Perhubungan Angkatan Laut Mukhlish Tohepaly.

Jumlah penumpang pada H-8 mencapai 47.115 penumpang, sedangkan untuk H-3 hanya 24.711 orang. Menurut Mukhlish, harga moda transportasi udara yang semakin terjangkau membuat banyak penumpang beralih ke pesawat. Meski demikian, mudik gratis melalui jalur laut tetap diminati masyarakat. Terbukti, terjadi kenaikan jumlah penumpang 71,2 persen dan jumlah sepeda motor mencapai 93 persen.

Begitu pula moda transportasi angkutan udara. ”Masih aman terkendali. Lonjakan penumpang masih stabil dari H-15 Lebaran,” jelas Deddy Suparli. Lonjakan paling tinggi terjadi pada H-4 yang mencapai 1.869 penumpang.

No comments:

Post a Comment