Selama ini, kisah vampir tentu sudah tak asing bagi Anda. Namun apa jadinya jika makhluk penghisap darah itu ternyata benar-benar ada di sekitar kita?
Seorang peneliti dari Idaho State University, DJ William, Director of the Social Work Program, membeberkan bahwa vampir itu nyata. Namun sama seperti manusia lain, mereka juga menginginkan kesuksesan dan perhatian. William mengaku awalnya dia hanya tertarik pada kisah-kisah vampir. Namun kemudian ia bertemu dengan seorang wanita yang mengaku ia adalah seorang vampir.
"Aku baru sadar jika ada orang-orang yang hanya bisa makan dari darah orang lain, langsung melalui leher mereka, meskipun tidak memiliki taring," tulisnya dalam jurnal Critical Social Work, seperti dikutip Newsweek. "Orang sulit mempercayai mereka" Meskipun vampir menghisap darah, manusia tak perlu takut. Memang, para vampir itu menyilet leher donornya namun itu hanya berupa lubang kecil. Dara yang mereka hisap pun hanya berguna untuk kebutuhan psikologis dan fisik penghisapnya.
"Donor yang mereka hisap pun diberi makan untuk menjaga stamina fisik dan psikologi mereka, serta kesehatan spiritual," lanjutnya. "Tidak jarang banyak vampir yang kemudian menjalin cinta dengan donor yang memberikan mereka darah."
William bahkan mengaku dirinya pernah menemukan aliansi Vampir Atlanta. Aliansi ini berisi 11 vampir dewasa yang saling terbuka pada satu sama lain dan menutup rapat identitas mereka pada orang di luar aliansi. Ini karena mereka khawatir identitas mereka akan mempengaruhi pekerjaan, atau bahkan anak mereka diambil pekerja sosial.
"Vampir bekerja seperti orang biasa dan berpartisipasi dalam masyarakat yang luas di mana mereka tinggal," imbuh William. "Seperti orang kebanyakan, vampir juga bisa stres, mengalami masalah kesehatan, kesulitan dalam berhubungan, mengalami transisi dalam pendidikan dan karir, serta melewati berbagai perjuangan lainnya seperti orang biasa."
Ikutin terus berita unik dan promo menarik kami hanya di
www.tantepoker.com dan menangkan Jackpot Jutaan Rupiah