Friday, June 26, 2015

Agen Poker - Misteri Batu Bleneng di Tol Cipali yang Tak Bisa Dipindahkan ataupun Dihancurkan


Agen Poker - Sebuah tanjakan diikuti tikungan ke kiri mengakhiri jalanan lurus sepanjang sekitar 90 km dari pintu tol Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Tanjakan itu diapit tebing sepanjang kurang lebih 300 meter.

Pada tebing sisi selatan, bertengger sebuah batu besar. Mayoritas warga setempat menganggap batu tersebut keramat dan tak bisa diutak-atik. Hal itu pula yang menyebabkan konstruksi jalan tol di wilayah tersebut dibuat berbelok-belok, mirip aksara S.

"Gunung yang tinggi bisa dibelah untuk jalan tol, tapi batu itu tidak bisa," ujar Romli (55), warga di pinggir Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kamis (25/6/2015).

Di Jalan Tol Cipali, bentuk jalan yang menikung dan membelah bukit hanya ada di Km 181-182. Lokasi tersebut masuk wilayah Desa Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Secara turun temurun, warga Walahar menyebut bukit itu sebagai Gunung Salam. Sedangkan batu yang bertengger di punggung bukit dinamai Batu Bleneng.

Romli yang tinggal di kaki Gunung Salam percaya, Batu Bleneng memiliki kekuatan gaib sehingga batu seukuran bus kota itu tidak bisa dipindahkan maupun dihancurkan. Menurut Romli, lantaran Batu Bleneng bergeming, konstruksi jalan diubah, dari lurus 180 derajat menjadi letter S.

Romli mengatakan pekerja proyek jalan tol telah mencoba memindahkan dan menghancurkan Batu Bleneng menggunakan alat-alat berat. Namun upaya tersebut selalu gagal. Kabarnya, setiap kali pekerja hendak memindahkan batu, maka terjadi insiden atau kecelakaan kerja.

Bahkan, kabarnya, ada operator alat berat yang meninggal dunia setelah nekat berupaya memindahkan Batu Bleneng.

"Katanya ada yang meninggal, cuma saya tidak lihat," ujar Romli.

Beberapa warga juga percaya mitos Batu Bleneng adalah sumbat mata air raksasa. Apabila batu itu dipindahkan, maka air akan menyembur tanpa henti. Menurut warga, Batu Bleneng juga pernah dijadikan lokasi syuting acara televisi tentang lokasi-lokasi angker.

Ketika menelusuri jalan setapak di punggung Gunung Salam, Tribunnews mendapati sekitar 10 makam di dekat Batu Bleneng.

Selain itu juga terdapat sebuah saung atau gubuk yang menempel pada Batu Bleneng. Namun saung tersebut tidak terlihat dari jalan tol karena tersembunyi di balik batu.

Bagi pelintas Jalan Tol Cipali dari Cirebon ke Jakarta, Batu Bleneng terdapat di sisi kiri sedangkan pelintas dari Jakarta, batu itu ada di sisi kanan.

Akibat pemotongan Gunung Salam, Batu Bleneng kini berada di bibir tebing sisi selatan.

Terkesan bahwa area terluar pemotongan kurang dari 10 meter dari Batu Bleneng.

Pemotongan Gunung Salam menciptakan tebing yang mengapit jalan tol.

Kedua tebing itu telah disemen sehingga menutup kemungkinan guguran batu dan tanah ke badan jalan.

Panjang masing-masing tebing sekitar 300 meter sedangkan puncak tebing tingginya sekitar 40 meter.

Haryanto, warga Walahar, tak percaya Batu Bleneng memiliki kekuatan gaib.

Menurutnya, Batu Bleneng adalah batu gunung biasa yang kebetulan berukuran sangat besar. Secara kebetulan pula, batu itu terletak di dekat sekumpulan makam.

"Kalau saya tidak percaya, itu hanya kebetulan saja," katanya.

Tentang alasan jalan tol di kawasan itu berbentuk letter S, Haryanto mengatakan bahwa hal itu terjadi karena tidak adanya kesepakatan harga antara pemilik lahan dan panitia pembebasan tanah.

Saat yang sama, pemilik lahan di lokasi alternatif bersedia menerima harga yang ditawarkan panitia pembebasan lahan. Maka konstruksi jalan pun berbelok mengikuti letak lahan yang bisa dibebaskan.

Namun penjelasan Romli maupun Haryanto belum bisa dikonfirmasikan ke pihak-pihak yang terlibat pembebasan tanah dan pembangunan Jalan Tol Cipali di wilayah Walahar.

No comments:

Post a Comment